Jumat, 06 Mei 2016

BALASAN AKAN KESABARAN SESEORANG



Penderitaan adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak menyenangkan yang dapat di rasakan oleh manusia. Setiap manusia pasti pernah mengalami penderitaan baik secara fisik maupun batin. Penderitaan juga termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat tidaknya suatu intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang di anggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan suatu penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagian. Memang harus diakui, di antara kita dan dalam masyarakat masih terdapat banyak orang yang sungguh-sungguh berkehendak baik, yaitu manusia yang merasa prihatin atas aneka tindakan kejam yang ditujukan kepada sesama manusia yang tidak saja prihatin, melainkan berperan serta mengurangi penderitaan sesamanya, bahkan juga berusaha untuk mencegah penderitaan atau paling tidak menguranginya, serta manusia yang berusaha keras tanpa pamrih untuk melindungi, memelihara dan mengembangkan lingkungan alam ciptaan secara berkelanjutan. Ada keinginan alamiah manusia untuk menghindari penderitaan. Tetapi justru penderitaan itu merupakan bagian yang terkandung di dalam kemanusiaannya.

Sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. Sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya. Semakin tinggi kesabaran yang seseorang miliki maka semakin kokoh juga ia dalam menghadapi segala macam masalah yang terjadi dalam kehidupan. Sabar juga sering dikaitkan dengan tingkah laku positif yang ditonjolkan oleh individu atau seseorang



Setiap orang memiliki batasan yang berbeda untuk menanggung penderitaan – baik itu penderitaan fisik, emosi, maupun psikologis. Terkadang kita menemukan situasi yang menyakitkan dalam hidup. Situasi tersebut dapat berkisar dari perceraian yang menyakitkan hingga kehilangan seseorang yang kita kasihi. Perbedaan tingkat batas untuk menanggung penderitaan dapat lebih dipahami melalui contoh sebagai berikut:
Seorang wanita mengamuk karena poninya telah dicukur sedikit lebih pendek oleh penata rambutnya. Pengaruh dari kejadian itu berlangsung sampai berhari-hari dan dia mengeluh pada semua temannya atas kejadian tersebut.

Di lain pihak, kami memiliki sebuah contoh kisah nyata dari seorang wanita yang kehilangan suaminya segera setelah pernikahan. Meskipun dia mengalami kehilangan yang amat menyakitkan, berkat latihan spiritual yang dilakukannya, ia menunjukkan kekuatan dari dalam dirinya dengan mempertahankan penguasaan diri dan bahkan menghibur sanak saudara suaminya meski dia sendiri kehilangan.

Pada contoh pertama, perkara kecil seperti poni yang dicukur sedikit lebih pendek memercik reaksi berlebih. Pada contoh kedua seseorang mampu menanggung situasi yang sangat tidak diharapkan seperti kehilangan orang yang dikasihi dengan lebih tabah. Kita tidak tahu keadaan mana yang bisa membuat kita jatuh sedalam-dalamnya sampai kita menghadapinya sendiri. Dengan latihan spiritual, kita mendapatkan kekuatan untuk menanggung penderitaan di dalam berbagai aspek.

Penderitaan barubaru saja telah menimpa seorang pedagang nasi di daerah banten, makanan yg dia jual semua dibawa oleh satpol pp karena razia yg sedang dilakukan tp dibalik itu semua sang nenek mendapat balasan yg istimewa dari Allah SWT melalui hamba-Nya. 


Daftar Pustaka:
https://www.spiritualresearchfoundation.org/indonesian/manfaat-latihan-spiritual/kesabaran-dalam-penderitaan/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar