Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
PENGERTIAN LINGKUNGAN
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
PENGERTIAN MANUSIA
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
HUBUNGAN ARSITEKTUR, LINGKUNGAN DAN MANUSIA
Hubungan yang terjadi antara manusia dan lingkungan lebih umum dikenal dengan istilah interaksi antara manusia dengan lingkungan. hal ini berada diantara sifat-sifat alami dari manusia dengan lingkungan dengan berbagai macam atributnya, baik fisik maupun non-fisik. Terjadinya interaksi antara manusia dengan lingkungan disebut dengan persepsi. sebuah persepsi akan muncul jika salah satu unsur tidak ada. pola perilaku menjadi suatu hal yang sangat penting untuk membatasi situasi dan konteks situasi, serta untuk mengatakan bahwa ada batasan kebudayaan. kesesuaian karakteristik dalam interaksi manusia dengan lingkungan sekitarnya sangatlah penting dalam pengembangan suatu lingkungan binaan. aspek yang sangat berpengaruh dalam interaksi tersebut adalah budaya (berkaitan dengan kebiasaan dan kecenderungan dalam melakukan suatu kegiatan).
Manusia sebagai makhluk sosial tidak pernah
terlepas dari lingkungan yang membentuk diri mereka. Di antara sosial
dan arsitektur dimana bangunan yang didesain oleh manusia, secara sadar
atau tidak sadar, mempengaruhi pola perilaku manusia yang hidup di dalam
arsitektur dan lingkungannya tersebut.
Sebuah arsitektur dibangun untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Dan sebaliknya, dari arsitektur itu lah muncul kebutuhan
manusia yang baru kembali. Hal ini pernah dikemukakan oleh Winston
Churchill:
“We shape our buildings; then they shape us” – Winston Churchill (1943)
Manusia membangun bangunan demi pemenuhan kebutuhan
kita, yang kemudian bangunan itu membentuk perilaku kita yang hidup
dalam bangunan tersebut. Bangunan yang didesain oleh manusia yang pada
awalnya dibangun untuk pemenuhan kebutuhan manusia tersebut mempengaruhi
cara kita dalam menjalani kehidupan sosial dan nilai-nilai yang ada
dalam hidup. Hal ini menyangkut kestabilan antara arsitektur dan sosial
dimana keduanya hidup berdampingan dalam keselarasan lingkungan.
PENGARUH POSITIF ARSITEKTUR TERHADAP LINGKUNGAN
- Memperhatikan hubungan antara ekologi dan arsitektur, yaitu hubungan antara massa bangunan dengan makhluk hidup yang ada disekitar lingkungannya, tak hanya manusia tetapi juga flora dan faunanya.
- Arsitektur sebagai sebuah benda yang dibuat oleh manusia harus mampu menunjang kehidupan dalam lingkugannya sehingga memberikan timbal balik yang menguntungkan untuk kedua pihak. Pendekatan ekologis dilakukan untuk menghemat dan mengurangi dampak – dampak negatif yang ditimbulkan dari terciptanya sebuah massa bangunan, akan tetapi dengan memanfaatkan lingkungan sekitar. Contoh terapannya yaitu, munculnya trend green design.
- Memberikan dampak pada estetika bangunan
- Dapat memberikan pemecahan masalah pada tata letak bangunan atau kota.
- Memperhatikan kondisi lahan yang akan dibangun. Sebagai contoh bila bangunan akan didirikan pada lahan yang memiliki kemiringam, maka dengan pendekatan ekologis bisa dicarikan solusinya seperti memperkuat pondasi, atau menggabungkan unsur alam pada lingkungan dengan bangunan yang ada sehingga semakin estetis bangunan yang tercipta.
- Banjirnya kota jakarta merupakan akibat dari sitem pembangunan-pembangunan di jakarta yang tidak memikirkan lingkungan, hal tersebut marupakan akibat dari lingkungan yang seharunya merupakan daerah hijau di jadikan menjadi gedung-gedung dan pemakaian plester penuh pada stiap permukaan tanah di kota jakarta sehingga tidak adanya tempat lagi untuk resapan air. Seharusnya untuk jalan pelajan kaki tidak perlu menggunakan plaster melainkan menggunakan bata konblok agar air dapat meresap ke tanah.o Jebolnya tanggul Siru Gitung akibat maraknya pembangunan tempat wisata ataupun bangunan komersial lainnya di sekitar tanggul yang seharusnya menjadi tanah resapan bagi tanggul tersebut.
- Bangunan di Kemang, yang seharusnya bangunan dibangun 20 % dan memiliki lahan terbuka hijau 80 %. Namun saat ini kemang menjadi kawasan area bisnis yang sensasional, yang hanya memiliki lahan terbuka hijau menjadi 20%, dan umumnya penuh dengan bentuk masif yang hanya mengejar estetika belaka.
KESIMPULAN
Dalam hal ini jadi seorang arsitek sangat berpengaruh penting untuk kelangsungan peradaban di bumi, akan tetapi banyak pengaruh - pengaruh yg ditimbulkan oleh kegiatan arsitek tersebut. Salah satunya ialah pengaruh negatif terhadap lingkungan. Maka dari itu seorang arsitek harus terlebih dahulu mampu menganalisa dengan baik kondisi linkungan proyek yang akan ia kerjakan, dari segi lahan dan aspek sosial yang ada disekitar lingkungan tersebut. Agar menciptakan kondisi yang membawa pengaruh positif untuk lingkungan dan manusianya.
Sumber:
http://egardanoza.blogspot.co.id/2016/01/arsitektur-dan-lingkungan-serta.html
http://muhammadidris-unkris.blogspot.co.id/
https://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur
https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan
https://id.wikipedia.org/wiki/Manusia